BUKU
FIKSI DARI TERE LIYE
Tere Liye merupakan penulis kenamaan indonesia yang paling saya kagumi catatan ini merupakan rasa kagum saya terhadap beliau sungguh saya sangat mencintai setiap karyannya
Aku bukan
siapa-siapa sebelum aku mengenal kamu, walalu sejujurnya aku tidak tau betul
siapa kamu, karna kamu hanyalah segores nama dalam buku-buku fiksi yang kamu
buat. Mungkin kau tidak tau kalau buku-bukumu banyak mempengaruhi hidupku
kisah-kisah yang kau buat dapat menggetarkan kolbu terdalamku. Mungkin aku
terdengar berlebihan memuja setiap karyamu, tapi sejujurnya karna bukumulah aku
menemukan perjalanan beragama yang luarbiasa, aku dapat mempelajari setiap
ajaran yang diterapkan tokoh dalam ceritamu, dan aku dapat mengenal agamaku
lebih baik tampa harus merasa terbebani dengan sejuta aturan dalam agama yang
dikatakan orang-orang pintar itu.
Ya …mereka
berkata mereka tau betul tentang agama, tapi justru aku merasa agamaku terasa
mengerikan, saat mereka menjelaskan setiap kata yang mereka ucapkan, setiap
aturan yang mereka sebutkan, aku tidak mau menjadi benalu di atas Sunah, aku
tidak mau menjadi debu diantara cermin yang dengan mudah dapat dibersihkan oleh
siapasaja yang taksuka dengan kehadiranku.
Dikaryamu aku
menemukan apa yang tidak akutemukan sebelumnya, di karyamu aku dapat mengerti
dan memahami betapa indahnya Islam itu, dalam karyamu aku jadi faham seperti
apa belajar ikhlas menerima setiap cobaan yang Allah berikan untukku.
**SEMOGA BUNDA DISAYANG ALLAH**
Air mataku menetes saat pertengahan buku
“semoga bunda disayang Allah” hamper selesai akubaca aku merasa kau begitu
sempurna menggambarkan sosok Ibu yang begitu sabar merawat anaknya yang
Istimewa, menggambarkan betapa luarbiasanya Allah memberikan kesabaran dan
cobaan yang dapat dilaluinya begitu saja, aku banyak belajar tentang kesabaran,
tidak hentinya meminta kepada Allah itu adalah kunci dimana segala persoalan
akan dapat kita lalui dengan mudah.
Kamu mengajarkanku
bersukur Allah memberikan kesehatan jasmani dan rohani untukku dan
keluargaku. Bait-bait itu datang dengan aneka
warna dan ragam dalam hidup ini, Ia adalah kesakitan dan kesehatan. Kesakitan
yang begitu parah dibalik nikmat kesehatan yang selama ini terabaikan.
Allah
maha pengasih lagi maha penyayang kau gambarkan begitu sempurna dalam kisah ini
dimana cobaan datang menerka maka
seketika pula hamba yang sabar dapat melewati beban itu dengan mudahnya.
Pertolongan Allah kau gambarkan begitu nyata saat derita mulai terasa, saat
tokoh utama mulai terpuruk ada saja setitik harap yang bisa membuat hati
pembaca merasa lebih baik.
Semoga
bunda di sayang Allah, buku itu mampu menggetarkan setiap rongga dalam dadaku,
kisah itu mampu membuat aku semakin bersyukur dengan berkah seorang Ibu yang
Allah berikan untukku ibu yang sabar merawat dan membesarkanku, ibu yang selalu
menjanjikan hidup akan lebih baik walau derita menghimpit keluarga kami, tidak
salah memang Allah menitikkan surge dibawah telapak kakinya.
**HAFALAN SHALAT DELISA**
Aku cemburu
saat lembar pertama dalam kisah keduamu ini
menceritakan tentang keharmonisan sebuah keluarga keluarga yang
dibentengi dengan agama yang sangat kuat, sesungguhnya ini buku yang
sederhana tapi sarat makna yang luar biasa perjuangan anak berusia 6 tahun yang
berjuang menghafal bacaan shalatnya, perjuangan seorang anak menghapus rasa
tarumanya setelah musibah yang luar biasa menerpa sanak saudaranya.
Musibah yang
diawali pada minggu pagi 26 Desember 2004 saat Delisa pertamakali menghafal
bacaan shalatnya pada Ibu guru Nur, bencana Tsunami yang sangat dhsyat mebumi
ratakan tanah Lhok Nga Nangru Aceh Darusalam. Bencana yang membuat Tokoh utama
masuk dalam babak baru dalam cobaan Allah yang sangat berat, diawal kau menyuguhkan
cerita harmonis yang dapat membuat pembaca terlena dengan keharmonisan keluarga
, namun dipertengahan kau menyuguhkan cerita yang dapat mengurai air mata
setiap pembacanya.
Aku benar-benar
tergugah lebih dalam saat Delisa terombang-ambing dalam air Bah yang sangat
besar, yang ada dikepalanya hanyalah hafalan shalatnya, saat air menenggelamkan
tubuh mungilnyapun yang dia ingat hanyalah sujud sempurna seperti yang
diajarkan Ustad kepadanya. Sungguh itu membuatku malu pada diriku sendiri yang kadang
mengabaikan setiap perintahNYA, aku malu pada Delisa anak kecil yang begitu
sabar menerima cobaan yang luar biasa dari Allah.
Saat bukumu
mulai masuk kehalaman 95 kau menceritakan tentang kepergian satu demisatu orang
terdekatnya, tak henti aku merintih dan merasa malu “ Ya..Allah, Lihatlah Delisa
umurnya saja baru enam tahun bahkan dia belum mengerti dari makna sebuah
kematian,Ya Allah lihatlah gadis kecil itu usianya baru enam tahun bahkan dia
belum tau artinya derita dan penderitaan” hatiku terus berbisik lirih dadaku
terasa sesak dan tidak terasa akupun mulai terisak.
Saat derita itu
perlahan dapat terlupakan dan saat Delisa mengetahui betapa saat ini ia tidak
memiliki siapapun kecuali Abi yang kini dalam pelukannya iapun dapat
menerimanya dengan lapang dada, dan disini lagi aku dapat pelajaran berharga
dari karyamu yang begitu luarbiasa mengubah polapikirku tentang
musibah,cobaan,yang diberikan Allah untukku belum sebanding dengan derita orang
lain diluarsana.
Dilembar
berikutnya kau mengajarkanku untuk belajar Ikhlas, ikhlas menghadapi apapun
yang Allah gariskan untuk kita dan belajar betapa luarbiasanya perjuangan
seorang anak menghafal bacaan shalatnya semata-mata hanya ingin sujud dengan
sempurna dihadapan Allah justru itu yang sering kami abaikan.
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh mereka diberi petunjuk
oleh Tuhan mereka karena keimanannya,dibawah mereka mengalir sungai-sungai
didalam surge yang penuh kenikmatan”(QS 10 ayat 09)
Akhirnya
hanya mereka yang memahami bait-bait ini yang tetap tegar dalam nuansa damai,
dan memandang segala arah sebagai kebahagiaan yang hakiki. Mereka menerima apa
yang datang dengan ketulusan lalu menjadikan semua itu sebagai guru dalam
kehidupan mereka. Merekapun bangkit dan menuju pencerahan sejati. Dan semuanya
dimulai dari keikhlasan, kesadaran dan kerelaan, walau kadang ada yang datang
dengan kesakitan, kemalangan, kesempitan yang beraneka warna.
0 Komentar